Rabu, 17 Januari 2018

4th ASEANCOF

The Fourth Asean Climate Outlook Forum (4th ASEANCOF) berlangsung pada tanggal 21-22 Mei 2015 di Kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jakarta. ASEANCOF merupakan pertemuan climatologist negara ASEAN yang berlangsung setahun dua kali. Dalam pertemuan tersebut dibahas prospek iklim tiga bulan kedepan untuk wilayah masing-masing negara. Kebetulan saya menjadi salah satu peserta dari BMKG-Indonesia dalam kegiatan tersebut melengkapi rekan sejawat dari BMKG pusat dan UPT BMKG dari daerah yang lain. Kami yang jadi peserta dalam kegiatan ini sebenarnya merupakan peserta dalam kegiatan Seventh International Training Workshop Climate Variability and Predictions (7th ITWCVP). Kegiatan ini berlangsung 15-20 Mei 2015 di Hotel Mandarin Oriental Jakarta.
 

Bisa menemukan saya ? Pokoknya ada di barisan situ he he he.

Kegiatan ini dibuka oleh kepala BMKG Dr. Andi Eka Sakya, M.Eng. Kemudian dilanjutkan dengan Science Talk oleh para Expert yang mewakili institusi meteorologi negara masing-masing seperti Met-Office (Inggris), BoM (Australia), NOAA (Amerika Serikat), CPTEC (Brasil), dan IPB, BMKG, serta Kementerian Pertanian (Indonesia).

Setelah sesi Science Talk, kegiatan dilanjutkan dengan ASEAN Climate Outlook yang dipresentasikan oleh badan meteorologi negara-negara ASEAN. Pada hari kedua, khusus membahas tentang konsensus dari kegiatan ini yang merupakan kesimpulan dan catatan kondisi iklim ASEAN periode Juni-Juli-Agustus 2015.

Selasa, 16 Januari 2018

Apa Itu TRMM ?



TRMM (The Tropical Rainfall Measuring Mission) merupakan kerjasama National Aeronautics and Space Administration (NASA) dan Japan Exploration Agency (JAXA), diluncurkan pada tahun 1997. TRMM adalah sebuah satelit penelitian yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman tentang distribusi dan variabilitas presipitasi di daerah tropis sebagai bagian dari siklus air dalam sistem iklim saat ini. Dengan meliput daerah tropis dan sub-tropis di Bumi, TRMM menyediakan informasi yang sangat dibutuhkan tentang curah hujan dan pelepasan panas yang terkait yang membantu daya sirkulasi atmosfer global yang membentuk cuaca dan iklim.

Berkoordinasi dengan satelit lain di Sistem Pengamatan Bumi NASA, TRMM menyediakan informasi curah hujan yang penting dengan menggunakan beberapa instrumen untuk meningkatkan pemahaman kita tentang interaksi antara uap air, awan, dan presipitasi, yang penting untuk mengatur iklim bumi.


TRMM in space over a hurricane

Salah satu tantangan besar yang dihadapi manusia di abad ke-21 adalah ancaman perubahan iklim global karena meningkatnya kadar karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya di atmosfer. Apakah ancaman itu nyata? Model komputer yang memprediksi iklim masa depan masih berbeda dalam beberapa hal yang sangat substansial dengan beberapa model yang memprediksi sedikit pemanasan atau tidak ada, sementara yang lain memprediksi kenaikan suhu yang secara substansial akan mengubah cara hidup kita. Tanpa data dan pemahaman yang lebih baik tentang sistem iklim saat ini, tidak banyak harapan bahwa kita dapat memahami perbedaan di antara model kita saat ini dan kedua belah pihak dalam perdebatan lingkungan akan terus menekan sudut pandang mereka.

Neraca energi atmosfer global menunjukkan bahwa hanya sekitar seperempat energi yang dibutuhkan untuk mendorong sirkulasi atmosfir global berasal dari energi matahari langsung. Tiga perempat energi lainnya dipindahkan ke atmosfer dengan menguapkan air terutama dari lautan. Saat uap air naik dari permukaan, ia membawa energi yang dibutuhkan untuk mengubah air menjadi uap air "Panas Laten Penguapan". Sebagian besar panas laten ini dilepaskan ke atmosfer dalam gugus awan khatulistiwa yang besar saat uap mengembun membentuk awan dan tetes hujan. Energi panas laten yang terkandung di awan tidak dapat dilihat atau diukur secara langsung. Curah hujan, bagaimanapun, adalah produk dari pelepasan energi ini, dan curah hujan dapat diukur. Bertanggung jawab atas tiga perempat energi yang mendorong sirkulasi atmosfir global, curah hujan tropis dapat dikatakan mendorong 'Mesin Iklim'. Sayangnya, masih ada ketidakpastian sebesar 50% dari jumlah curah hujan tropis. Jika kita tidak bisa menentukan jumlah curah hujan dan energi yang dilepaskan saat hujan terjadi, kita sulit mendapat kesempatan untuk menerapkan model iklim melalui uji yang kita perlukan untuk mendapatkan kepercayaan pada prediksi mereka.

Sejak diluncurkan pada tahun 1997, TRMM telah menyediakan pengukuran presipitasi yang penting di daerah tropis dan subtropis di planet kita. Precipitation Radar (PR) melihat melalui kolom curah hujan, dan disediakan wawasan baru tentang struktur badai tropis dan intensifikasi. TRMM Microwave Imager (TMI) mengukur energi gelombang mikro yang dipancarkan oleh Bumi dan atmosfernya untuk mengukur uap air, air awan, dan intensitas curah hujan di atmosfer. Pengukuran presipitasi TRMM telah menjadi masukan penting untuk prediksi siklon tropis, prediksi cuaca numerik, dan klimatologi dari presipitasi, diantara banyak topik lainnya, serta beragam aplikasi masyarakat.

TRMM secara resmi berakhir pada tanggal 15 April 2015 setelah habis cadangan bahan bakarnya. TRMM dimatikan dan masuk kembali ke atmosfer bumi pada tanggal 15 Juni 2015 di atas Samudera Hindia Selatan. Awalnya dirancang selama 3 tahun, TRMM terus memberikan gambar 3-D hujan dan badai  selama 17 tahun. TRMM telah membantu memacu pengukuran satelit presipitasi tambahan yang mengandung radiometer gelombang mikro seperti GPM .

Setelah mengetahui apa itu data TRMM dan manfaatnya, maka untuk menggunakannya  perlu mendownload data tersebut silahkan baca Cara Download Data TRMM, dan untuk mengekstraknya silahkan baca Cara Mengekstrak Data TRMM. Selamat mencoba...


Cara Mengekstrak Data TRMM

Data TRMM yang sudah didownload dalam format NC (NetCDF) yang merupakan salah satu format standar data kebumian. Untuk membuka, mengekstrak, membuat display dan menganalisa data  format NC dapat menggunakan aplikasi GrADS (Grid Analysis and Display System). Aplikasi GrADS ini merupakan program Open Source yang dapat didownload gratis di  http://cola.gmu.edu/grads/downloads.php. 

Berikut Script GrADS yang digunakan dalam mengekstrak data TRMM Harian menjadi format .txt dan untuk ruang lingkup Provinsi Jambi :

'reinit'
#Misalnya data yang dioalah adalah data TRMM tanggal 25 Juli 2017
tanggal = 25_Juli_2017

#Membuka file TRMM sesuai target folder tempat data tersebut disimpan, melakukan setting lintang bujur sesuai keinginan (Provinsi Jambi) dan menginisiasi parameter.

'sdfopen PATH\3B42RT_Daily.20170725.7.nc4.nc'
'set dfile'
'set lon 101 105'
'set lat -3.0 -0.5'
'set t 1'
'prec1=precipitation'


'set gxout shaded'
#'set clevs 0 20 50 100 150 200 300 400 500'
'd prec1'
'cbarn'
'set display color white'
'draw title Analisis Curah Hujan Prop.Jambi Tgl. 'tanggal
'printim PATH\TRMM_'tanggal'.gif gif x800 y600 white'

'set gxout print'
'set prnopts %6.2f 1 1'


write('PATH\25072017.txt', 'X    Y    LON    LAT    Precip')


'q dims'

xline=sublin(result,2)   ;* 2nd line
yline=sublin(result,3)   ;* 3rd line
xmax=subwrd(xline,13)    ;*13th word on xline
ymax=subwrd(yline,13)    ;*13th word on yline

say 'X grid-points: 'xmax
say 'Y grid-points: 'ymax
y=228
ymax=240
while(y<=ymax)

  x=1121
  xmax=1141
  while(x<=xmax)

    'set x 'x
    'set y 'y
    'd prec1'

*    NOTE: It may be useful to test this to find out where the data is contained with in the result
*    It just so happens that in this case, the data is the 1st word of the 2nd line, this is not always true

     precipitation=sublin(result,2)
     precipitation=subwrd(precipitation,1)

*    Menentukan Lat/Lon Data

     'q dims'
     lons=sublin(result,2)
     lats=sublin(result,3)
     lon=subwrd(lons,6)
     lat=subwrd(lats,6)

*    Menyimpan Data dalam format .txt
*    Note the "append", so to add to the file instead of overwriting it


write('PATH\25072017.txt', x'    'y'    'lon'    'lat'    'precipitation,append)

     x=x+1
   endwhile
  y=y+1
endwhile

***

Cara Download Data TRMM

Data Satelit TRMM merupakan salah satu alternatif untuk melihat distribusi spasial dan temporal curah hujan. Data ini dapat didownload pada alamat https://mirador.gsfc.nasa.gov/. Berikut adalah tutorial cara download data TRMM :


2. Ketik TRMM Daily maka akan muncul kotak dialog sebagai berikut :

3. Pilih menu TRMM_3B42RT_Daily kemudian klik online archive (di sebelah kanan)

4. Masukkan User Name dan Password (sebelumnya daftar dahulu di websitenya)

5. Pilih Tahun, Bulan, Tanggal yang ingin didownload






  6. Klik OK.. dan tunggu prosesnya selesai....

Untuk cara mengekstrak data TRMM dapat klik disini :https://arifmarufi.blogspot.com/2018/01/cara-mengekstrak-data-trmm.html

Catatan : 
Sejak Tanggal 31 Desember 2019, TRMM beralih ke GPM (Global Precipitation Measuring) - IMERG, untuk download data GPM-IMERG dapat klik link berikut : https://arifmarufi.blogspot.com/2020/02/migrasi-trmm-ke-gpm-imerg.html