Rabu, 09 Desember 2020

(Catatan) Banjir DAS Batanghari pada Musim Hujan Tahun 2020/2021

Sumber : https://regional.inews.id/berita/banjir-di-batanghari-jambi-rendam-7000-rumah-warga-kekurangan-sembako

Banjir pertama pada musim hujan tahun 2020/2021 yang terjadi di DAS Batanghari Provinsi Jambi cukup mengejutkan. Dimana peningkatan tinggi muka air (TMA) sangat cepat dan cukup signifikan. Mengejutkan karena biasanya banjir pertama tidak langsung besar dan menjadi bencana.

Diawali dengan banjir di bagian barat sekitar tanggal 24 November 2020 seperti di wilayah Tabir Kabupaten Merangin, Muara Limun Kabupaten Sarolangun, Muara Tebo di Kabupaten Tebo, kemudian dilanjutkan banjir di bagian timur yang dimulai sekitar tanggal 29 November 2020 seperti di Muara Tembesi Kabupaten Batanghari dan Kabupaten Muaro Jambi serta Kota Jambi.

Jumat, 18 September 2020

Cara Membuat Kontrol File (*.ctl) dan File Indeks (*.idx) Prediksi Global Forecast System (GFS) Format Grib Versi 2 (*.grb2)

Global Forecast System (GFS) adalah model prakiraan cuaca yang diproduksi oleh National Centers for Environmental Prediction (NCEP). Banyak variabel atmosfer dan tanah yang tersedia mulai dari suhu, angin, dan curah hujan hingga kelembaban tanah dan konsentrasi ozon atmosfer.

File data prediksi GFS menggunakan format grib versi 2 (*.grb2), sehingga untuk menganalisisnya pada aplikasi GrADS memerlukan kontrol file (*.ctl) dan indeks (*.idx).

Data prediksi GFS dapat didownload disini

Jumat, 07 Agustus 2020

Cara Download Data Curah Hujan CHRS dan Plot dengan ArcGIS


Salah satu data curah hujan alternatif yang dapat digunakan untuk menganalisis kondisi curah hujan di permukaan bumi adalah produk dari Center for Hydrometeorology dan Remote Sensing (CHRS) University of California, Irvine (UCI). Data CHRS ini dapat didownload di https://chrsdata.eng.uci.edu/

Keunggulan produk CHRS adalah resolusi yang cukup tinggi, dan timesteps yang lengkap mulai dari 1 jam, 3 jam, 6 jam, harian, bulanan dan tahunan.

Ada tiga produk yang dikeluarkan yaitu :
1. PERSIANN
2. PERSIANN - CCS
3. PERSIANN - CDR



Selasa, 04 Agustus 2020

Cerita Stempel Zaman Hindia Belanda dan Kaitannya dengan Berdirinya Pondok Pesantren Nurul Iman dan Perguruan As'ad



Konon benda ini adalah sebuah stempel, bentuknya mirip dengan koin Ratu Wihelmina 1/2 Gulden tahun 1912. Namun di bagian belakangnya ada semacam gagang dari besi yg memperkuat bahwa benda ini berfungsi sebagai stempel bukan mata uang koin zaman Hindia Belanda.

Stempel ini diberikan Nyai (baca : nenek) yang bernama Hj. Zainab kepada menantunya Hj. Saadah sebagai kenang-kenangan. Menurut penuturan Nyai, ayahnya KH. Abdul Majid Jambi mengajar di Mekkah (dalam riwayat yg lain, beliau mengajar di serambi masjidil Haram). Dan setiap akan mengambil gaji atau pensiun selalu menggunakan stempel itu.

Kamis, 30 Juli 2020

Cara Mengupload Peta Analisis Curah Hujan di Google Maps

Jika pada posting sebelumnya saya mengulas tentang cara mengupload file titik (dot) di google maps (baca : https://arifmarufi.blogspot.com/2020/07/cara-mengupload-informasi-dryspell-di.html), maka sekarang saya akan posting cara mengupload peta spasial di google maps. Contoh peta spasial yang akan saya upload adalah Peta Analisis Curah Hujan. 

Intinya, google maps dapat menerima file dengan format csv; xlsx; kml; kmz dan gpx.

Rabu, 29 Juli 2020

Cara Mengupload Informasi Dryspell di Google Maps

Dryspell adalah jumlah hari tanpa hujan berturut-turut atau disebut juga sebagai deret hari kering (Consecutive Dry Days - CDD). Informasi dryspell ini sangat dibutuhkan dalam dunia pertanian, karena berkaitan langsung dengan pertumbuhan tanaman pangan dan hortikultura.


Informasi dryspell kadang dibuat peta interpolasi spasial, namun ada juga yang berbentuk titik (dot) yang mewakili pos pengamatan. Agar lebih interaktif, informasi dryspell dapat disajikan di google maps, dimana setiap titik mempunyai attribut dan ketika di klik maka akan tampil attributnya. Salah satu contoh dryspell yang menggunakan titik adalah informasi Hari Tanpa Hujan (HTH) yang dikeluarkan oleh BMKG. Tutorial berikut ini mengacu kepada Informasi HTH yang dirilis BMKG setiap 10 hari.

Berikut 4 Langkah mengupload Informasi Dryspell di Google Maps :
1. Persiapan Data
2. Persiapan Simbol
3. Pembuatan Peta
4. Share Link

Selasa, 07 Juli 2020

Cara Ekstrak Data CHIRPS Format tif

Selain dalam format NetCDF (*.nc), data CHIRPS juga tersedia dalam format *.tif. Untuk download data CHIRPS format tif ini dapat melalui alamat : ftp://ftp.chg.ucsb.edu/pub/org/chg/products/CHIRPS-2.0/global_monthly/tifs/

Untuk mengekstrak data CHIRPS format Tif dapat menggunakan aplikasi ArcGIS, Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
  • Misalnya kita sudah melakukan download data bulan mei tahun 2020 : chirps-v2.0.2020.05.tif.gz, kemudian dilakukan unzip hingga filenya menjadi chirps-v2.0.2020.05.tif.
  • Buka project baru di ArcGIS 
  • Tambahkan file data yang sudah didownload pada lembar kerja : File | Add Data | + Add Data | chirps-v2.0.2020.05.tif, dan hasilnya adalah sebagai berikut
     

Selasa, 16 Juni 2020

Control File (*.ctl) GrADS untuk Data GSMaP Harian

Tidak semua file data kebumian dibuat dalam format NetCDF (*.nc), kadang-kadang file tersebut ditulis dalam format yang lain seperti *.dat. Jika untuk membuka file NetCDF (.nc) pada aplikasi GrADS kita bisa langsung dengan menggunakan perintah sdfopen nama_file.nc, namun untuk file selain NetCDF kita memerlukan file deskriptor sebagai perantara untuk membukanya. Dengan file deskriptor kita juga bisa menggabungkan banyak file seolah-olah merupakan 1 file saja dalam pengelolaannya atau analisisnya.

File deskriptor adalah file yang berisi tentang metadata. File deskriptor memiliki ekstensi *.ctl sehingga disebut juga sebagai kontrol file. Kadang-kadang kontrol file ini telah disediakan oleh institusi atau website yang mengupload data. Jika tidak, maka kita harus membuat kontrol file ini sendiri. Contoh Kontrol File (*.ctl) dari data GSMaP harian :

Minggu, 31 Mei 2020

Cara Membuat Diagram Hovmoller : dengan iTacs5.0 dan GrADS

Diagram Hovmoller adalah sebuah diagram yang menggambarkan parameter cuaca/iklim dalam sebuah gambar dua dimensi (2D) yang menghubungkan waktu terhadap posisi atau tempat. Biasanya  sumbu x adalah waktu dan sumbu y merupakan bujur tempat. Atau sebaliknya dimana sumbu x adalah lintang dan sumbu y adalah dimensi waktu.

Saat ini sudah banyak website yang memberikan kemudahan bagi para analis iklim untuk membuat diagram hovmoller secara online. Sehingga para analis tidak perlu repot memikirkan script pemrograman yang harus digunakan. Cukup dengan beberapa kali klik pada aplikasi online maka diagram hovmoller yang diinginkan akan disajikan dengan cepat. Salah satu aplikasi tersebut adalah Interactive Tool For Analisys of The Climate System (iTacs) dari Tokyo Climate Center (TCC) - Jepang yang saat ini sudah sampai versi 5.0.

Rabu, 08 April 2020

Prediksi Curah Hujan Bulanan dengan Climate Predictability Tool (CPT)




Tentang CPT
Climate Predictability Tool (CPT) merupakan piranti lunak berbasis Windows untuk mengolah model prakiraan iklim, melakukan validasi model, dan membuat prakiraan berdasarkan data termutakhir. Meskipun program ini secara spesifik dibuat untuk aplikasi-aplikasi tersebut, program ini juga bisa digunakan untuk keperluan umum lainnya dengan memanfaatkan Canonical Correlation Analysis (CCA), Principal Components Regression (PCR), atau Multiple Linear Regression (MLR) pada suatu series data. Untuk keperluan validasi model atau prakiraan, CPT memberikan pilihan GCM Validation dan Probabilistic Forecast Verification

Rabu, 01 April 2020

(Catatan) Banjir Sungai Batanghari Pada Musim Hujan 2019/2020

Secara umum Provinsi Jambi memasuki musim hujan (MH) tahun 2019/2020 sejak bulan oktober-november 2019. Sejatinya dalam satu periode musim hujan sungai Batanghari setidaknya akan meluap sebanyak 2-3 kali yang salah satunya merupakan banjir tertinggi dan biasanya menjadi banjir terakhir sebelum masuknya musim kemarau (baca : https://arifmarufi.blogspot.com/2019/12/banjir-sungai-batanghari.html). Sebelum bulan April tahun 2020, tercatat baru terjadi dua kali banjir yaitu periode 12 Desember 2019 sd 06 Januari 2020, dan periode 22 Januari 2020 sd 05 Februari 2020. Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batanghari, kedua banjir ini tidak terlalu signifikan ketinggiannya. 

Tinggi Muka Air Sungai Batanghari Dermaga Muara Bulian
Pada Dua Kejadian Banjir MH 2019/2020
Dimana pada banjir pertama masih pada level AMAN (TMA < 250 cm), dan banjir kedua di kategori SIAGA III / WASPADA (TMA = 251 - 300 cm).


Senin, 30 Maret 2020

Dampak Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2019 Terhadap Distribusi Spasial PM10

Kekeringan yang terjadi pada tahun 2019 yang lalu menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (KARHUTLA) di Pulau Sumatera salah satunya di Provinsi Jambi. Berdasarkan data histori hotspot dari http://sipongi.menlhk.go.id/hotspot/sebaran_arsip dapat disajikan sebagai berikut :

Hotspot dengan convidence > 80% mulai terjadi secara signifikan sejak bulan Juli sampai dengan bulan Oktober 2019 dengan puncaknya terjadi pada bulan September 2019. Hal tersebut terlihat dari grafik Total Hotspot Berdasarkan ketiga satelit yang digunakan (NOAA, NPP, dan Aqua Terra) walaupun dengan jumlah yang berbeda-beda.

Selasa, 17 Maret 2020

Ekuinoks, Aphelion dan Perihelion

Ekuinoks berasal dari bahasa Latin aequus (yang berarti sama) dan nox (yang bermakna malam), karena selama ekuinoks, panjang siang dan malam adalah sama. EQUINOKS adalah sebuah peristiwa astronomi biasa yaitu ketika Matahari tepat berada diatas garis khatulistiwa/ekuator bumi. Setiap tahun terjadi dua kali equinoks yaitu sekitar tanggal 20-21 maret dan 23 september.

Equinoks terjadi karena dampak kombinasi dari dua gerakan bumi yaitu gerak rotasi dan revolusi bumi. Rotasi bumi adalah gerakan bumi pada porosnya dari barat ke timur dengan kecepatan 1.669,67 km/jam dan menyelesaikan satu putaran dalam waktu sekitar 24 jam atau 1 hari. Gerak rotasi ini tidak tegak lurus, melainkan miring sebesar 23,5 derajat. Selanjutnya gerak revolusi bumi adalah gerakan bumi mengelilingi matahari dalam lintasan elips dengan waktu satu putaran sekitar 365,25 hari. Dengan adanya kedua gerakan bumi tersebut, maka seolah-olah matahari bergerak baik itu dalam skala harian maupun tahunan, hal inilah yang disebut juga dengan gerak semu matahari. 

Kamis, 13 Februari 2020

Migrasi TRMM Ke GPM IMERG

Misi TRMM telah berakhir, data yang tersedia hanya sampai tanggal 31 Desember 2019 saja. Hal tersebut diumumkan melalui web site https://pmm.nasa.gov/data-access/downloads/trmm.

UPDATE: The TRMMOpen FTP server has been shut down as of December 31st, 2019, coinciding with the scheduled end to TMPA production. Historical TMPA data will be made available on the GPM FTP servers in the near future. Our team is in the process of updating the links on this webpage to reflect this change, but in the meantime some of the URL's listed may be non-functional. Historical TMPA data can also be download from the NASA GES DISC at: https://disc.gsfc.nasa.gov/datasets?keywords=TMPA&page=1

TRMM Mission Comes to an End

After over 17 years of productive data gathering, the instruments on TRMM were turned off on April 8, 2015. The spacecraft re-entered the Earth’s atmosphere on June 15, 2015, at 11:55 p.m. EDT, over the South Indian Ocean, according to the U.S. Strategic Command’s Joint Functional Component Command for Space through the Joint Space Operations Center (JSpOC), and most of the spacecraft was expected to burn up in the atmosphere during its uncontrolled re-entry. The Tropical Rainfall Measuring Mission (TRMM), a joint mission of NASA and the Japan Aerospace Exploration Agency, was launched in 1997 to study rainfall for weather and climate research.
The GPM IMERG dataset now includes TRMM-era data going back to June 2000, and is now the recommended multi-satellite dataset to use for most purposes. The multi-satellite 3B42* / TMPA / TMPA-RT dataset ended on December 31, 2019.  Learn more about  the transition from 3B42*/TMPA to IMERG.

Rabu, 29 Januari 2020

Deretan Ikan 'Raksasa' yang Pernah Tertangkap di Sungai Batanghari

https://sidakpost.id/01/11/2018/puluhan-ikan-tapah-berukuran-jumbo-muncul-di-bungo/
 
Sungai Batanghari adalah sungai terpanjang di Sumatera, dengan panjangnya mencapai 800 km. Mata airnya berasal dari Gunung Rasan (2585 m), dan yang menjadi hulu dari Batang Hari ini adalah Danau Di Atas, yang sekarang masuk kepada wilayah Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat, dan mengalir ke selatan sampai ke daerah Sungai Pagu, sebelum berbelok ke arah timur. Aliran dari sungai ini melalui beberapa daerah yang ada di provinsi Sumatra Barat (Kab. Solok Selatan dan Kab. Dharmasraya) dan provinsi Jambi (Kab. Bungo, Kab. Tebo, Kab. Batanghari, Kota Jambi, Kab. Muaro Jambi, dan Kab. Tanjung Jabung Timur).

Selasa, 28 Januari 2020

Johor Bahru Edisi Wisata Dadakan


 
Pelabuhan Ferry Batam Center
Jam menunjukkan pukul 14.30 WIB, Ferry Majestic yang membawa kami dari pelabuhan HarbourFront Singapura ke Batam Center segera akan bersandar. Seperti mimpi saja rasanya karena baru saja selesai menjelajahi negara Singa tersebut (baca: https://arifmarufi.blogspot.com/2020/01/wisata-singapura-kemana-mana-naik-mrt.html). Saya melirik isi dompet, masih lumayan banyak yaitu sekitar 170 SGD atau sekitar 1.7juta rupiah. Alhamdulillah..........................

Senin, 27 Januari 2020

Cara Plot Data Curah Hujan Harian GSMaP Dengan ArcGIS

Data grid GSMaP harian yang telah diekstrak dalam format .txt dapat juga diplot dengan  menggunakan aplikasi ArcGISUntuk cara download data GSMaP silahkan baca : 
https://arifmarufi.blogspot.com/2018/10/cara-download-data-curah-hujan-gsmap.html ; 
dan untuk ekstrak datanya silahkan baca : 
https://arifmarufi.blogspot.com/2020/01/cara-plot-dan-ekstrak-data-gsmap.html

Output data dari proses ekstrak dengan menggunakan aplikasi GrADS adalah file format txt, dalam hal ini saya beri nama tanggal bulan dan tahun data. Misalnya 25012020.txt untuk data GSMaP tanggal 25 Januari 2020. Untuk mengeplot data tersebut dengan aplikasi ArcGIS dapat mengikuti langkah sebagai berikut :

Buka aplikasi ArcGIS dengan double click pada icon, maka akan keluar :



Rabu, 22 Januari 2020

Hujan Imlek : Antara Mitos dan Fakta



Imlek tahun 2021 ini akan jatuh pada tanggal 12 Februari mendatang. Berdasarkan kalender Tionghoa, tahun ini masuk tahun 2572. Wah sudah sangat tua ya..... Yup, kalender Tionghoa merupakan kalender tertua yang masih digunakan sampai sekarang. Awal penanggalan Tionghoa adalah milenium 3 sebelum Masehi (SM), masa Kaisar Huang Di, yaitu sekitar 2698 SM - 2699 SM.

Kamis, 16 Januari 2020

JURNAL 3 : COMPARISON OF RAINFALL ANALYSIS OF JAXA SATELLITE RAINFALL DATA ON STATIONS DATA IN JAMBI

Nova Susanti1, Wandi1, Nurhidayah1, Arif Ma’rufi2, Dewi Iriani3 and Ahmad Fudholi4
1Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi, Jl. Lintas Jambi - Muara Bulian Km., Mendalo Darat,
Jambi Luar Kota, Kota Jambi, Jambi
2Stasiun Klimatologi Muaro Jambi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Jalan Raya Jambi-Muara Bulian KM. Km,
Muaro Jambi, Simpang Sungai Duren, Jambi, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi
3Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jl. Lintas Jambi - Muara Bulian Km.,
Mendalo Darat, Jambi Luar Kota, Kota Jambi, Jambi
4Solar Energy Research Institute, Universiti Kebangsaan Malaysia, Bangi Selangor, Malaysia

ABSTRACT
The availability of good rainfall data is a major factor in analyzing various phenomena related to rain. The rainfall data generated from the station is very accurate and reliable. However, it has various disadvantages such as incomplete data due to human error or measuring instruments, limitations in spatial resolution and availability in temporal scale. For this reason, there needs to be supporting rainfall data that can represent station data, especially in the Jambi area where good rainfall data is needed for various purposes. In this study validation of TRMM 3B42RT NASA and GSMAP JAXA satellite data on station observation data in Jambi. The method used is to compare the two satellite data with map making, graphs, and search for correlation values and RMSE to station data. After that, the best satellite data was selected to be compared with the data from 8 stations in Jambi to find out the distribution of data, graphics and the correlation and error values. From the study conducted, it was found that the rainfall value of the GSMAP JAXA satellite was closer to the station with a correlation value of 0.59 and an error of 98.75 mm/month. As for the comparison of GSMAP JAXA and data for 8 stations in the city of Jambi has a correlation range of 0.14-0.76 with an error value of 82.2- 172.27 mm/month.

Keywords: rainfall, station data, TRMM 3B42RT NASA, GSMAP JAXA.


Karya Ilmiah ini telah terbit pada ARPN Journal of Engineering and Applied Sciences ©2006-2020 Asian Research Publishing Network (ARPN). All rights reserved. www.arpnjournals.com. Vol. 15, No. 1, January 2020. ISSN 1819-6608.

untuk full text dapat menghubungi email : marufi.arif@yahoo.com; arif.marufi77@gmail.com
atau dapat download di : 
 

JURNAL 2 : ANALISIS KOMPONEN ANGIN MERIDIONAL DASARIAN LAPISAN 850 MILIBAR DI RANAI SEBAGAI INDIKATORAWAL MUSIM HUJAN DAN CURAH HUJAN DASARIAN DI JAWA, BALI DAN NUSA TENGGARA

Haris Suprayogi1), Soetamto2), Arif Ma’rufi3)&Eva Gusmira4)

1,3)Stasiun Klimatologi Jambi (BMKG), Jambi
2)Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG), Tangerang Selatan
4)Institut Agama Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin, Jambi


Abstrak
Awal musim hujan dan curah hujan merupakan dua hal penting bagi petani untuk menentukan jadwal tanam agar hasil panen optimal. Selama ini prakiraan awal musim BMKG di dasarkan pada jumlah curah hujan dasarian dan belum memakai indikator lain. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan variabel lain yang terkait dengan curah hujan yaitu angin, sebagai indikator awal musim hujan dan curah hujan. Data yang digunakan adalah data angin meridional reanalisis Era-Interim periode 1981-2014 dan data pengamatan rason di Ranai periode 2009-2014 lapisan 850 milibar jam 00.00 UTC serta curah hujan harian periode 1981-2013.  Tujuan penelitian adalah menganalisis hubungan antara angin meridional di Ranai  dan curah hujan dasarian di Jawa, Bali dan Nusa tenggara. Metode statistik yang digunakan yaitu regresi logistik. Hasil menunjukkan antara awal musim hujan di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara dan awal dominasi angin meridional utara di Ranai memiliki selisih waktu berkisar 1-3 dasarian atau awal musim hujan datang lebih lambat. Selanjutnya, komponen meridional utara memberikan peluang curah hujan > 100 mm sebesar >60 %, sedangkan komponen meridional selatan memberikan peluang curah hujan < 50 mm sebesar > 60 %. Odds ratio di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara berturut-turut adalah 1.18, 1.24 and 1.25.

Kata kunci : Angin meridional, regresi, odds ratio

untuk full text dapat menghubungi email : marufi.arif@yahoo.com; arif.marufi77@gmail.com.

Karya Ilmiah ini telah diseminarkan dan dicetak dalam Prosiding Seminar Nasional MIPA dan PMIPA 2016, di Grand Hotel Jambi pada tanggal 26 November 2016 yang diselenggarakan oleh Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sulthan Thaha Saifudin Jambi. ISBN 978-602-7902-34-3
 





Rabu, 15 Januari 2020

Wisata Singapura : Kemana-mana Naik MRT

Peta Sistem MRTdan LRT Singapura

Libur akhir tahun 2019 kali ini saya ingin share perjalanan saya dan istri ke Singapura. Hal utama yang kami persiapkan sebelum perjalanan ke luar negeri adalah PASPOR dan kelengkapan identitas diri seperti KTP dan sebagainya. Menurut aturan, Paspor yang bisa diterima adalah paspor yang masa berlakunya lebih dari 6 bulan. So mesti teliti ya gaessss.....

Setelah semuanya lengkap, maka perjalanan pun dimulai. Kami memilih berangkat melalui Pulau Batam untuk mencoba jalur yang baru (jalur laut) karena sebelumnya saya pernah ke Singapura melalui Jakarta dengan pesawat terbang. Kami berdomisili di Provinsi Jambi, pesawat Jambi-Batam terbang pagi hari jam 07.30 WIB, tidak sampai 1 jam kemudian pesawat yang kami tumpangi tiba di Bandara Hang Nadim Batam.

Bandara Hang Nadim Batam