Rabu, 01 April 2020

(Catatan) Banjir Sungai Batanghari Pada Musim Hujan 2019/2020

Secara umum Provinsi Jambi memasuki musim hujan (MH) tahun 2019/2020 sejak bulan oktober-november 2019. Sejatinya dalam satu periode musim hujan sungai Batanghari setidaknya akan meluap sebanyak 2-3 kali yang salah satunya merupakan banjir tertinggi dan biasanya menjadi banjir terakhir sebelum masuknya musim kemarau (baca : https://arifmarufi.blogspot.com/2019/12/banjir-sungai-batanghari.html). Sebelum bulan April tahun 2020, tercatat baru terjadi dua kali banjir yaitu periode 12 Desember 2019 sd 06 Januari 2020, dan periode 22 Januari 2020 sd 05 Februari 2020. Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batanghari, kedua banjir ini tidak terlalu signifikan ketinggiannya. 

Tinggi Muka Air Sungai Batanghari Dermaga Muara Bulian
Pada Dua Kejadian Banjir MH 2019/2020
Dimana pada banjir pertama masih pada level AMAN (TMA < 250 cm), dan banjir kedua di kategori SIAGA III / WASPADA (TMA = 251 - 300 cm).


Berdasarkan kepercayaan masyarakat lokal, surutnya banjir terakhir sungai Batanghari akan diikuti dengan fenomena ikan mudik. Ikan-ikan mudik ini adalah ikan yang berukuran kecil yaitu sekitar 2-5 cm saja. Jadi saat terjadi banjir, induk ikan akan bertelur dan melepaskan telurnya hingga terbawa arus sungai ke hilir. Anak-anak ikan ini akan bertahan sampai cukup besar, hingga mereka bermigrasi ke hulu sungai saat banjir mulai surut. Fenomena ikan mudik ini sebagai pertanda baik bagi petani dimana tidak akan ada banjir besar lagi dan mulai masuknya musim kemarau serta dimulainya masa bercocok tanam. Dengan kearifan lokal seperti inilah para petani menerapkan pola dan jadwal tanam setiap tahunnya. 

Namun dengan adanya perubahan iklim dan lingkungan, fenomena ikan mudik ternyata tidak dapat lagi dijadikan patokan. Dalam beberapa kejadian, misalnya masih terjadi banjir besar padahal telah ada fenomena ikan mudik pada banjir sebelumnya. Atau justru tidak ada fenomena ikan mudik dalam setiap periode banjir dalam satu musim hujan.

Kembali ke soal banjir, berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kab. Batanghari mulai tanggal 31 Maret 2020 terjadi peningkatan Tinggi Muka Air (TMA) sungai Batanghari yang tercatat di Dermaga Muara Bulian Kabupaten Batanghari. Namun peningkatan dan fluktuasi TMA ini masih dalam kategori AMAN. Baru sejak tanggal 24 April 2020, terjadi peningkatan TMA yang signifikan sehingga mencapai puncaknya 368 cm pada tanggal 06 Mei 2020. 



Akhirnya banjir tertinggi dan terakhir sungai batanghari itu terjadi juga. Akibat banjir ini Kabupaten Batanghari menetapkan Status Siaga Darurat Banjir sejak tanggal 05 Mei 2020. Status Siaga Darurat Banjir ini ditetapkan karena TMA di Dermaga Muara Bulian sudah melampaui Kriteria Bencana/Siaga I (TMA>350 cm).


Catatan :
Artikel ini diperbaharui tanggal 16 Juni 2020.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar