Selasa, 28 Januari 2020

Johor Bahru Edisi Wisata Dadakan


 
Pelabuhan Ferry Batam Center
Jam menunjukkan pukul 14.30 WIB, Ferry Majestic yang membawa kami dari pelabuhan HarbourFront Singapura ke Batam Center segera akan bersandar. Seperti mimpi saja rasanya karena baru saja selesai menjelajahi negara Singa tersebut (baca: https://arifmarufi.blogspot.com/2020/01/wisata-singapura-kemana-mana-naik-mrt.html). Saya melirik isi dompet, masih lumayan banyak yaitu sekitar 170 SGD atau sekitar 1.7juta rupiah. Alhamdulillah..........................

Setelah melewati pemeriksaan imigrasi segera kami menuju gedung utama pelabuhan Batam Center. Saya mencoba membuka android untuk memesan hotel di kota Batam, karena kami terlanjur membeli tiket pesawat kembali ke Jambi keesokan harinya jadi kami harus menginap di Batam malam itu. Tiba-tiba istri saya membisikkan sesuatu, saya terperanjat kaget. What ? Yakin ? saya memperjelas ajakannya dan dia tampak sangat yakin dengan menganggukkan kepala. Wah dia mengajak melanjutkan petualangan ke Johor Bahru Malaysia..... hmmm bakal ludes deh sisa 1.7jt di dompet he he he... 

Ada beberapa perusahaan ferry penyeberangan dari Batam ke Johor Bahru, kami memilih yang jadwalnya terdekat yaitu pukul 15.45 WIB. Harga tiketnya untuk pergi dan pulang (PP) adalah 440rb rupiah per orang, sedikit lebih mahal karena kami membeli di pelabuhan Batam Center. Pelabuhan yang kami tuju di Johor Bahru Malaysia adalah pelabuhan Stulang Laut. Sambil menunggu keberangkatan, saya menyempatkan diri untuk memesan hotel untuk menginap di Johor bahru melalui aplikasi traveloka biar nanti tidak bingung jika sudah tiba disana. Saya memilih Hotel Sentral Johor Bahru. Waktu boarding pun tiba, Petugas imigrasi tersenyum ketika memeriksa paspor saya, baru saja dari Singapura langsung ke Johor Bahru Pak ? saya hanya mengganguk sambil membalas senyumnya....

Penyeberangan dari Pelabuhan Batam Center ke Stulang Laut Johor Bahru memakan waktu cukup lama yaitu sekitar 2,5 jam. Dan ada momen sekitar setengah jam kami mengalami gelombang yang cukup besar untuk ukuran kapal ferry. Sempat cemas dengan kondisi tersebut, namun ketika memasuki wilayah perairan Malaysia gelombang sudah tenang kembali....

Ferry yang kami tumpangi merapat di pelabuhan Stulang Laut Johor Bahru sekitar pukul 19.00 WS. Setelah melewati pemeriksaan imigrasi Malaysia kami beristirahat sebentar di Berjaya Water Front Mall yang dihubungkan dengan pelabuhan Stulang Laut. Selanjutnya kami langsung mencari cara untuk ke hotel Sentral Johor Bahru. Ternyata sudah ada taxi online Grab di Johor Bahru, segera saya memesannya untuk menuju hotel, cukup murah hanya 7 RM saja. Sambil menunggu Grab nya datang, iseng-iseng saya bertanya kepada seorang calo taxi yang sibuk mencari penumpang di depan mall. Betapa kagetnya saya dengan harga yang diminta, 20 RM untuk tujuan yang sama... hmm pingin cepat naik haji bang.... he he he..

Jarak Berjaya Water Front Mall dan hotel Sentral Johor Bahru hanya 2 km saja, begitu sampai kami langsung menuju receptionist. Proses check in hotel sangat lancar, kami pun bisa langsung masuk kamar. Ruangannya cukup besar dan bersih, dan yang terpenting harganya itu yang sangat bersahabat, 300an ribu rupiah saja...
Hotel Sentral Johor Bahru
Setelah mandi, shalat dan beristirahat beberapa saat, kami pun memulai petualangan di Johor Bahru. Tujuan pertama kami adalah Country Garden, yaitu sebuah tempat makan dengan suasana pantai. Sambil ditemani live musik terasa nyaman untuk makan sambil bersantai.... romantiiisssss....
Malam semakin larut, kami memutuskan untuk kembali ke hotel.

Country Garden - Johor Bahru
Keesokan harinya, karena hotelnya tidak menyediakan sarapan pagi buat kami, maka kami memilih untuk mencari di sekitar hotel. Ternyata banyak rumah makan yang bisa kami coba, dan pilihan kami jatuh pada rumah makan khas India... Tempatnya bersih, menunya lengkap dan pelayannya ramah. Saking ramahnya, ketika istri saya menjatuhkan minuman botol ke wadah lauk pun mereka tidak marah gaessss.... saluuuut...


Setelah sarapan kami langsung memesan Grab untuk eksplore Johor Bahru, tujuan pertama kami adalah mesjid Sultan Abu Bakar yang merupakan mesjid tertua di Johor Bahru. Konon mesjid ini dibangun sejak tahun 1892 M oleh Sultan Abu Bakar yang merupakan sultan Johor pertama. Mesjid ini terletak di atas bukit di Pantai Lido menghadap ke selatan Tebrau yang memisahkan daratan Malaysia dengan Singapura. Dari halaman belakang masjid ini, kami dapat melihat daratan Singapura dengan jelas. 
Mesjid Sultan Abu Bakar - Johor Bahru
 

Tujuan kami selanjutnya adalah Legoland Malaysia yang sangat terkenal itu. Sekedar informasi bahwa Legoland Malysia yang diresmikan bulan September 2012 itu merupakan Legoland pertama di Asia dan keenam di dunia. Sebelum di Malaysia, Legoland dibangun di Denmark (1968), Inggris (1996), California (1999), Jerman (2002), dan Florida (2011). Di Legoland Malaysia terdapat lebih dari 70 wahana, pertunjukan, hingga atraksi. Pada bulan-bulan tertentu biasanya terdapat atraksi yang menarik, terutama saat liburan sekolah atau perayaan hari tertentu. 

 
 
 
 

Kami tidak bisa berlama-lama di Legoland Malaysia karena harus segera kembali ke Batam sebelum jam 15.00 WS. Jadi kami memutuskan untuk tidak masuk wahana disana. Selepas foto-foto dan istirahat, kami langsung meluncur kembali ke pelabuhan Stulang Laut.

Tujuan terakhir kami adalah kuil kaca Arulmigu Sri Rajakaliamman. Kuil ini dilapisi oleh 90% kaca dan satu-satunya kuil kaca di Malaysia. Namun di dalam perjalanan menuju kuil kaca kami melewati istana Sultan Johor Bahru, berhenti sebentar untuk sekedar mengambil foto di depan pintu gerbangnya. Gerbang istana Johor Bahru terdiri dari empat tiang yang berbentuk busur dan menopang sebuah mahkota di puncaknya.


Gerbang Istana Sultan Johor Bahru - Malaysia
Gerbang Istana Sultan Johor Bahru - Malaysia
Kuil Kaca Arulmigu Sri Rajakaliamman terlihat sangat mengkilap karena 90 persen telah dilapisi kaca. Semua kaca yanga menghiasi ruangan ini sangat bervariasi. Ada yang berwarna kuning, biru, merah, ungu, hijau, putih. Kuil Kaca Arulmigu Sri Rajakaliamman dibangun pada tahun 1922 lalu sebagai sebuah tempat tinggal biasa. Tapi sering dengan berjalannya waktu maka dijadikan sebagai kuil untuk mewarisi pondok tersebut dan memang benar hasil yang dilihat sekarang sangat jauh berbeda dan lebih menawan.
Kuil Kaca Arulmigu Sri Rajakaliamman
Bersama Driver Grab Yang Mengantar Kami Berkeliling Johor Bahru - Malaysia

Hari semakin sore, kami harus segera kembali ke pelabuhan Stulang laut untuk menyeberang ke Batam karena penerbangan kami kembali ke Jambi dijadwalkan pada pukul 17.35 WIB. Selamat tinggal Johor Bahru... see you next time.............

Tidak ada komentar:

Posting Komentar