Bukan suatu hal yang mustahil bahwa series data iklim mengalami kekosongan beberapa waktu dikarenakan berbagai sebab seperti kesalahan pengamat, kerusakan alat dan sebagainya. Sementara itu, dalam analisis dan prakiraan dibutuhkan data yang lengkap. Untuk mengatasi hal tersebut, ada beberapa metode yang dapat digunakan sebagai berikut :
1. Metode Nisbah Normal
Metode ini didasarkan dengan data
stasiun-stasiun lain di sekitarnya dengan korelasi curah hujan rata-rata tahunan >90%
3. Metode Pendugaan Tapak
4. Reciprocal Method
Dengan menggunakan rumus :
px = curah
hujan yang ditaksir
nx =
curah hujan rata2 di stssiun kosong
pa,pb =
curah hujan tahunan di stasiun acuan
na,nb
= curah hujan rata2 tahunan di stasiun acuan
I = jumlah stasiun acuan
2. Metode Rata-Rata Aritmatik
Metode ini juga didasarkan pada
data stasiun lain yang korelasinya >90% dengan menggunakan rumus :
pa,pb =
curah hujan tahunan di stasiun acuan
I =
jumlah stasiun acuan
px = curah hujan yang ditaksir
3. Metode Pendugaan Tapak
Metode ini digunakan untuk
memperoleh data rata-rata tahunan jangka panjang dari stasiun yang memiliki
catatan data jangka pendek. Dengan menggunakan rumus :
pnn = curah hujan rata2 tahunan panjang
di stasiun acuan
Pxi = curah hujan
rata-rata tahunan jangka pendek (data stasiun yang tak terukur)
pni =
curah hujan rata2 tahunan pendek di stasiun acuan
pxi =
curah hujan rata2 tahunan pendek di stasiun kosong
pxn =
taksiran curah hujan
i = jumlah
stasiun acuan
4. Reciprocal Method
Dalam Metode Reciprocal, diperlukan stasiun pembanding, dimana stasiun pembanding dipilih yang memiliki elevasi yang relatif sama dengan stasiun yang akan dikaji.
Keterangan :
PA,PB,PC = Data hujan dari stasiun
tercatat A, B, C dXA = Jarak antara stasiun X dan
stasiun acuan A
dXB = Jarak antara stasiun X dan
stasiun acuan B
dXC
= Jarak antara stasiun X dan stasiun acuan C
Tidak ada komentar:
Posting Komentar